Kamis, 23 Juni 2016

PowerPoint Unique Activity "Diandra Candle" (Lilin Ukir)

Lilin Ukir Malang - Diandra Candle - Unique Activity

TUGAS
BUSSINESS PRACTICE 4
UNIQUE ACTIVITY
LILIN UKIR (DIANDRA CANDLE)



DIANDRA CANDLE (LILIN UKIR)



            “Diandra Candle” yaitu nama sebuah usaha lilin ukir, mulai dikembangkan DediWirabuanan dan Anton Wahyudi asal Kota Malang sejak tahun 2009 yang diawali dengan mencoba hingga beberapa kali sampai menghasilkan lilin ukir yang bagus dan berkualitas sehingga mempunyai harga jual dipasaran dan berhasil mendapatkan banyak keuntungan lewat seni membuat lilin ukir, semua itu karena tangan orang-orang kreatif selalu bisa memberi nilai tambah terhadap benda-benda sederhana.
            
 Tidak begitu populer di Indonesia, tetapi lilin ukir produksi Diandra Candle menjadi primadona di luar Negeri. Dengan  melihat peluang pasar internasional, Home Industry yang berada di Jalan Danau Bratan Timur I/B2 Sawojajar itu, bisa mendapatkan keuntungan sampai puluhan juta rupiah setiap bulannya.Tempat  itu tidak terlalu besar, bahkan sangat kecil jika dibandingkan dengan banyaknya lilin yang mampu diekspor ke mancanegara. Namun, dari tempat yang menyatu dengan rumah itulah, ratusan lilin cantik berhasil menjajah pasar internasional. Jika umumnya lilin hanya tampil dalam bentuk batang-batang silinder, di keduanya lilin-lilin tersebut diukir dan diberi sentuhan warna-warni nan menarik menjadi aneka suvenir untuk pernikahan, ulang tahun, acara kematian di gereja.
            



 Harga lilin ukir ini mulai dari yang paling kecil yaitu  Rp 10 ribu/batang, sampai paling besar setinggi 60 cm yaitu Rp 100 ribu. Tak heran jika di luar negeri lilin mereka menjadi primadona, karena lilin ukir di Luar Negeri umumnya dijual seharga USD 30 atau  Rp 300 ribu/batang. Bahan yang digunakan untuk membuat lilin ukir ini adalah parafin wax yang diimpor dari Cina didatangkan dari Negeri Tirai Bambu karena bahan ini sulit didapatkan di Indonesia.
           
 Pada umumnya, wax lokal bersifat mengandung kadar minyak lebih banyak dan berbau. Sedangkan parafin wax dari Cina, lebih murni dengan kandungan minyak minim dan tidak berbau. Tingkat elastisitasnya juga tidak sama. Untuk membuat lilin ukir, bahan parafin wax lebih dulu dipisah-pisah sehingga menjadi bentuk batangan dan disesuaikan desain pesanan. Tidak dipahat seperti umumnya ukiran kerajinan Indonesian, lilin panas diukir menggunakan pisau setelah lebih dulu diwarnai sesuai keinginan.
 
Penyimpanan lilin ini juga tidak boleh sembarangan. Harus disimpan di tempat yang sejuk dengan kelembaban normal. Sedikit saja terkena suhu panas berlebih, tekstur dan warna lilin potong ini bakal berubah.
           
 Selama ini pemasaran lilin ukir Diandra Candle lebih mengandalkan jejaring online dengan aktif di media-media sosial seperti facebooktwitter dan website. Karena selain lebih murah, jangkauan pemasaran lewat internet juga lebih luasJadi jika ada konsumen yang ingin memesan tinggal menghubungi melalui telephone atau lewat media sosial yang tersedia.
           
 Selama tiga tahun terakhir, Diandra Candle tercatat sudah tiga kali mengirim pesanan ke Australia. Untuk satu kali pesanan, biasanya berisi ratusan lilin yang terangkum dalam satu paket. Lilin ukir buatan mereka, juga sudah tembus benua Eropa.
Kalau untuk dalam negeri, yang pesan banyak dari luar kota dan luar Jawa. Mulai dari Surabaya, Semarang, Jakarta, Kalimantan sampai Pulau Timor.

Kamis, 09 Juni 2016

Menerapkan Fungsi Bisnis (Marketing, Finance, HRD, Production) yang Optimal (Kuliah Tamu Business Practice 4 ASIA Malang)




 

Kuliah Tamu Business Practice 4 
Perguruan Tinggi ASIA Malang
Pembicara : Hadi Kurniawan
Tempat : Ruang Theater ASIA Malang

Narasumber kali ini yaitu Hadi Kurniawan, Seorang pebisnis dibidang jasa "Tour and Travel" dan mengeksplor kebudayaan serta pariwisata yang ada diIndonesia. Beliau merupakan pebisnis  yang masih sangat muda dan mempunyai sebuah impian yaitu "keliling dunia secara gratis". Beliau pernah menempuh pendidikan di SMA Muhammadiah Surabaya dan Universitas Ciputra Surabaya pada jurusan Architecture dan Culinary Business.

Bisnis yang didirikan oleh mas Hadi ini bernama CV Konsep Global Media. Bisnis ini tidak dimulai dengan mudah, namun beliau sangat gigih memasarkannya. Cara yang dilakukan untuk memasarkan jasa jasa tersebut adalah melalui kerjasama dengan perusahaan perusahaan yang terkemuka seperti Hotel Sangrilla, Hotel Majapahit, Hotel Ciputra, perusahaan perusahaan manufaktur yang ada di Bali dan Lombok, dan lainnya. Selain itu, marketing juga dilakukan melalui e-mail  - e- mail sehingga memperkecil biaya.

Mudahnya proses memperoleh informasi pada zaman sekarang, juga semakin mempermudah proses pemasaran yang dilakukan oleh suatu usaha bisnis. Penerapan online marketing oleh CV Konsep Global Media juga dilakukan untuk mempermudah proses pemesanan yang dilakukan oleh orang orang yang berada jauh dari tempat domisili usaha. 

CV Konsep Global Media juga mengadakan event-event yang menarik bagi konsumen untuk mendompleng usahanya, seperti mengadakan kontes foto yang menarik di Instagram. Selain itu, CV ini juga memberikan hadiah-hadiah yang unik dan kreatif untuk menarik minat seseorang supaya menggunakan jasanya.

Modal yang digunakan untuk mendirikan suatu usaha bisnis bisa didapat dari modal sendiri dan pinjaman. Dalam berusaha, kita bisa menerapkan prinsip Low Cost High Impact yaitu dengan biaya yang serendah-rendahnya kita bisa meghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Itulah yang kita harapkan dari sebuah bisnis.

Masalah harga pastinya sangat sensitive terhadap pelayanan yang diberikan. Harga yang ditawarkan oleh CV ini juga terjangkau sebanding dengan pelayanan yang diberikan dan adanya hadiah kejutan yang tidak terduga. Sehingga jasa ini recommended sekali apabila Anda ingin melakukan travelling yang berbeda dari yang lain.

Mengembangkan bisnis dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai kompetisi yang pastinya akan meningkatkan kualitas dari suatu bisnis. Mendapatkan kejuaraan dari kompetisi tersebut sehingga dapat memberikan kualifikasi yang lebih dari bisnis yang digeluti.

Semakin menjamurnya jasa yang ditawarkan seperti penjualan tiket online, maka semakin mempersulit jalan seorang mas Hadi Kurniawan untuk memasuki pasaran yang ada. Namun, beliau tidak sempit pikiran dan putus asa. Beliau selalu memberikan inovasi pada bisnisnya tersebut. Berbeda sekali dengan jasa penjualan tiket atau tour pada umumnya, CV Konsep Global Media memberikan pelayanan dan kelebihan kelebihan yang tidak dimiliki oleh perusahaan jasa lain.

Hadi Kurniawa menjelaskan  "Menerapkan 4 Fungsi Bisnis (Marketing, Finance, HRD, Production) yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita semua. Beliau menjelaskan bahwa untuk memulai sebuah bisnis/usaha itu bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan memanfaatkan apa yang kita miliki termasuk hobi sehingga bisa dibilang "Hobi yang Dibayar". Untuk memulai suatu bisnis/usaha kita harus melegalitaskan usaha kita, sehingga sudah berbadan hukum. Hal ini bertujuan  membangun semangat kita untuk terus mengembangkan bisnis/usaha yang sudah kita rintis.

Beliau juga menjelaskan bahwa memulai sebuah bisnis/usaha itu tidak harus memerlukan biaya/modal yang tinggi. Artinya dengan modal yang tidak tinggipun kita bisa memulainya meskipun mempunyai kelemahan provit yang lebih rendah. Tetapi kelemahan tersebut bisa diatasi yaitu dengan konsep silang (pengambilan provit dari 1 produk jasa yang lebih sedikit, tetapi untuk produk jasa lainnya bisa diambil dengan lebih tinggi) sehingga provit yang lebih tinggi bisa digunakan untuk menutupi biaya-biaya dari jasa yang berprovit rendah.

Untuk melaksanakan Marketing (pemasaran) suatu bisnis harus terus menerus dilakukan dengan cara melakukan inovasi-inovasi yang bisa menarik para konsumen seperti adanya sistem paket,memberi kenangan untuk para konsumen, kejutan yang tak terduga untuk para konsumen, adanya tiket peduli untuk para orang-orang yang tergolong kurang mampu, serta terus mengikuti berbagai kompetisi sehingga dapat membuat para kalangan masyarakat mengetahui bisnis yang kita jalankan. dan yang tidak kalah penting dan harus diberikan adalah "sistem palayanan yang Prima" yaitu pelayanan yang memuaskan para konsumen.