TUGAS
BUSSINESS
PRACTICE 4
MAKALAH
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
“DEA BAKERY”
NAMA
KELOMPOK:
1. FARIDA LAELIANI S.P
2.
YUVITA MEGA .R
3.
IS MAULIDIANA
4.
ANISA DEWI
5.
CAROLINE
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam konteks
rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, maka di
dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan
pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan
pendidikan harus harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan
efisien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya peningkatan akses
pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat.
Dewasa ini,
persaingan antar bimbingan belajar
semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Bimbingan belajar
sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena pendidikan merupakan
proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang pendidikan,
kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan
harga (dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk
pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Oleh
karena itu, dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan sangat diperlukan
pemasaran jasa pendidikan. Salah satu
bimbingan belajar terbesar di Kota Malang adalah Kumon yang sampai saat ini
mampu bersaing dengan bimbingan belajar lainnya.
1.2
Identifikasi Masalah
1. Apakah strategi dari bimbingan belajar Kumon sehingga
mampu bersaing dengan bimbingan belajar yang lain ?
2. Keistimewaan apa yang dimiliki bimbingan belajar Kumon
dibandingkan bimbingan belajar yang lain ?
1.3
Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan bimbingan
belajar Kumon sehingga mampu bersaing dengan bimbingan belajar yang lain.
2. Untuk mengetahui keistimewaan yang dimiliki Kumon
dibandingkan dengan bimbingan belajar yang lain ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Profil Perusahaan
Kumon
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan berupa
bimbingan belajar yang dikhususkan untuk matapelajaran matematika dan bahasa
ingris mulai dari tingkat TK hingga tingkat SD dan sederajat.
Kumon
memiliki sistem pembelajaran yang menarik dan tentunya sangat berbeda dengan
sistem pembelajaran dari tempat bimbingan belajar yang lain.
2.2
Sejarah Kumon
Semuanya
berawal pada tahun 1954 pada saat seorang ibu dari seorang anak laki-laki
menemukan tes matematika di saku anak lelakinya. Anak laki-laki itu bernama
Takeshi Kumon dan saat itu dia kelas dua Sekolah Dasar (SD). Melihat hasil test
yang tidak sebagus biasanya, ibu Takeshi bertanya pada suaminya apa yang harus
dilakukannya. Suaminya adalah Toru Kumon, yang pada saat itu adalah seorang
guru matematika SMA. Untuk menjawab kekhawatiran istrinya, Toru mulai membuat
lembar kerja untuk anak lelakinya, Takeshi.
Toru percaya
bahwa pekerjaan pendidik adalah membantu mengembangkan pola pikir belajar
mandiri pada anak-anak. Toru Kumon banyak mencoba dan mengalami banyak
kesalahan pada saat menciptakan materi pembelajaran untuk putranya, Takeshi
agar dia bisa mengerjakan materi pembelajaran tersebut setiap harinya dengan
mudah dan secara bertahap mengembangkan kemampuannya. Berdasarkan pengalaman
beliau sebagai guru SMA, Toru Kumon tahu bahwasanya banyak siswa-siswa SMA yang
bermasalah dengan pembelajaran matematika dikarenakan kurangnya kemampuan
berhitung. Oleh karena itu, beliau fokus untuk mengembangkan kemampuan
berhitung Takeshi, dan menciptakan materi yang bisa dikerjakan putranya dengan
mandiri. Hal ini berdasarkan pengalaman beliau sendiri yang membuat Toru Kumon
mengetahui bahwa siswa hanya bisa mendapatkan kemampuan akademik yang
sesungguhnya jika maju sesuai kemampuannya.
Toru Kumon
membuat soal-soal hitungan pada lembar kerja yang terpisah untuk Takeshi, dan
materi-materi yang beliau beliau ciptakan sejak tahun 1955 menjadi contoh model
untuk lembar kerja yang ada saat ini. Kemampuan Takeshi berkembang dengan cepat
semenjak mengerjakan soal-soal selama 30 menit setiap hari yang diciptakan oleh
ayahnya. Hasilnya, dia bisa mencapai diferensial dan integral kalkulus hanya
beberapa bulan sebelum naik ke kelas enam. Setelah keberhasilan Takeshi, Toru
Kumon mengundang beberapa anak di lingkungannya untuk datang dan belajar di
rumahnya. Beliau membimbing mereka dengan cara yang serupa saat beliau
membimbing Takeshi. Hasilnya, kemampuan akademik mereka meningkat dengan pesat.
Melihat hal ini, Toru Kumon berkeingingan untuk mengembangkan potensi sebanyak
mungkin anak dengan metode belajar beliau. Pada tahun 1958, beliau memutuskan
untuk mendirikan kantor di Osaka dan membuka lebih banyak kelas
Matematika.Sejak saat itu jumlah siswa Kumon terus meningkat. Untuk mencapai
materi SMA dengan belajar mandiri, Toru Kumon bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan siswa secara maksimal yang memungkinkan mereka untuk belajar pada
tingkatan yang tepat untuk setiap individu siswa.
Anak-anak
mempunyai potensi yang melekat padanya untuk berkembang. Dengan latihan
membaca, menulis dan menghitung, siswa mengembangkan rasa percaya diri untuk
belajar mandiri. Di Kumon kami menganggap pendidikan adalah mengembangkan
kemampuan anak-anak untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang dan
mewujudkan mimpi-mimpi serta tujuan hidup mereka. Lahir dari rasa cinta seorang
ayah terhadap putranya, Kumon tidak terhalang oleh batasan bahasa, budaya
ataupun sejarah. Semakin banyak orang yang mengetahui tentang manfaat Metode
Kumon, maka Kumon akan menjangkau lebih banyak anak-anak di seluruh dunia.
2.3 Visi dan Misi Kumon
Visi :
Berkeinginan bahwa semua manusia
berhak mendapat kesempatan untuk belajar dengan antusian, belajar dengan
mandiri untuk mewujudkan target dan impiannya.
Misi :
Menggali kemampuan setiap
individu, mengembangkan kemampuan, membentuk individu yang berbakat dan dapat
dipercaya
2.4 Metode Kumon
Metode Kumon
adalah metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa Kumon
ditentukan secara perseorangan. Siswa mulai dari level yang dapat dikerjakannya
sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain
sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan
soalnya. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar
bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju
melampauinya.
2.5 Keistimewaan Kumon
1. Kumon berbeda dengan kursus- kursus lain padaumumnya yang
memberikan pelajaran secara sama rata kepada setiap anak, Kumon membimbing anak
secara perseorangan sesuai dengan kemampuan
akademik dasar yang baik dan potensinya dapat berkembangsecara
maksimal.
2. Kumon menggunakan bahan pelajaran yang materinyadisusun secara efektif, sistematis dan dalam step-step kecil (small
step) sehingga anak tidak merasa kesulitan ketika naik ketingkat yang lebih
tinggi. Bahan pelajaran Kumon juga senantiasa direvisi dari waktu ke waktu
untuk mempermudah anak belajar.
3. Di Kumon, anak belajar cara belajar yang benar(learning How to learn)sehingga tumbuh sikap
belajar yang baik. Anak tidak menerima pelajaran secara sepihak dari pembimbing, melainkan dilatih
untuk memahami dan mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri.
2.6 Strategi
Pemasaran Kumon
Semakin
ketatnya persaingan bisnis di bidang jasa, khususnya1emabaga bimbingan belajar, membuat Kumon harus
menyusun strategiyang relevan
dengan kondisi saat ini. Brand Kumon yang telah dikenaldibanyak negara merupakan salah satu keunggulan
sendiri yang dimilikiKumon. Dengan penguatan brand di Indonesia melalui iklan
di beberapa media, semakin memperkuat posisi brand Kumon,
khususnya di Indonesia.
2.7 Analisa SWOT Kumon
1. Strenght
(keunggulan)
a. Kumon
merupakan lembaga bimbingan belajar yang berasal dari Jepang yang sudah berdiri
di 48 Negara dengan jumlah siswa seluruhnya 4,6 juta siswa.
b. Metode
pembelajaran Kumon membimbing anak secara perseorangan sesuai dengan kemampuan
akademik dasar yang baik sehingga potensinya dapat berkembang secara maksimal.
2. Weakness
(Kelemahan)
a. Biaya
pendaftaran dan iuran yang cukup tinggi
b. Kumon
tidak banyak melakukan promosi melalui media elektronik maupun media cetak
sehingga banyak orang yang tiak mengetahui tentang metode Kumon
3. Opportunity
(Kesempatan)
a. Lokasi
kelas kumon biasanya dekat dengan perumahan sehingga mudah dijangkau
b. Sebagian
besar anak-anak yang ikut dalam program pembelajaran Kumon terus melanjutkan
sampai ke tahap akhir. Membuktikan bahwa program yang diberikan Kumon dapat
diterima dengan baik oleh anak-anak.
4. Threats
(Ancaman)
a. Banyaknya
freelancer yang menawarkan diri unruk menjadi guru privat anak-anak dengan
harga yang jauh lebih murah.
b. Adanya
lembaga pengajaran dengan metode yang berbeda tetapi bergerak dibidang yang
sama dan lembaga tersebut sudah berdiri lebih dahulu di Indonesia dibandingkan
Kumon
2.8 Strategi Pemasaran Kumon
Dengan
strategi pemasaran Coba Gratis, Kumon mencoba untuk memperkenalkan metode
pembelajaran dan pendekatan yang berbeda dengan lembaga bimbingan belajar yang
lain. Penggunaan strategi Coba Gratis ini terbukti efektif dalam menarik calon
konsumen untuk mencoba metode pembelajaran Kumon.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi pemasaran coba gratis yang diterapkan
Kumon terbuktiefektif dalam menarik konsumen karena ditunjang
oleh beberapa faktor dan keunggulan yang dimiliki Kumon. Kumon di Indonesia, dan telah menjadi strategi pemasaran utama yang
diterapkan secara berkelanjutan oleh Kumon.
Saran
Perlu evaluasi dan pembaharuan baik dari sistem,
teknis serta pelaksanaan strategi coba gratis, sehingga
strategi pemasaran coba gratis ini selalu relevan dengan kondisi saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar