Rabu, 18 Mei 2016

Makalah Perusahaan Jasa Lembaga Bimibingan Belajar "Kumon" (Business Practice 4 STIE ASIA Malang)

TUGAS
BUSSINESS PRACTICE 4
MAKALAH PERUSAHAAN MANUFAKTUR
“DEA BAKERY”

                                                               NAMA KELOMPOK:
1.      FARIDA LAELIANI S.P
2.      YUVITA MEGA .R
3.      IS MAULIDIANA
4.      ANISA DEWI
5.      CAROLINE





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam konteks rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan pendidikan harus harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat.
Dewasa ini, persaingan antar bimbingan belajar semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Bimbingan belajar sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan harga (dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan sangat diperlukan pemasaran jasa pendidikan. Salah satu bimbingan belajar terbesar di Kota Malang adalah Kumon yang sampai saat ini mampu bersaing dengan bimbingan belajar lainnya.
1.2  Identifikasi Masalah
1.      Apakah strategi dari bimbingan belajar Kumon sehingga mampu bersaing dengan bimbingan belajar yang lain ?
2.      Keistimewaan apa yang dimiliki bimbingan belajar Kumon dibandingkan bimbingan belajar yang lain ?
1.3  Maksud dan Tujuan
1.      Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan bimbingan belajar Kumon sehingga mampu bersaing dengan bimbingan belajar yang lain.
2.      Untuk mengetahui keistimewaan yang dimiliki Kumon dibandingkan dengan bimbingan belajar yang lain ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Profil Perusahaan
Kumon merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan berupa bimbingan belajar yang dikhususkan untuk matapelajaran matematika dan bahasa ingris mulai dari tingkat TK hingga tingkat SD dan sederajat.
Kumon memiliki sistem pembelajaran yang menarik dan tentunya sangat berbeda dengan sistem pembelajaran dari tempat bimbingan belajar yang lain.
2.2  Sejarah Kumon
Semuanya berawal pada tahun 1954 pada saat seorang ibu dari seorang anak laki-laki menemukan tes matematika di saku anak lelakinya. Anak laki-laki itu bernama Takeshi Kumon dan saat itu dia kelas dua Sekolah Dasar (SD). Melihat hasil test yang tidak sebagus biasanya, ibu Takeshi bertanya pada suaminya apa yang harus dilakukannya. Suaminya adalah Toru Kumon, yang pada saat itu adalah seorang guru matematika SMA. Untuk menjawab kekhawatiran istrinya, Toru mulai membuat lembar kerja untuk anak lelakinya, Takeshi.
Toru percaya bahwa pekerjaan pendidik adalah membantu mengembangkan pola pikir belajar mandiri pada anak-anak. Toru Kumon banyak mencoba dan mengalami banyak kesalahan pada saat menciptakan materi pembelajaran untuk putranya, Takeshi agar dia bisa mengerjakan materi pembelajaran tersebut setiap harinya dengan mudah dan secara bertahap mengembangkan kemampuannya. Berdasarkan pengalaman beliau sebagai guru SMA, Toru Kumon tahu bahwasanya banyak siswa-siswa SMA yang bermasalah dengan pembelajaran matematika dikarenakan kurangnya kemampuan berhitung. Oleh karena itu, beliau fokus untuk mengembangkan kemampuan berhitung Takeshi, dan menciptakan materi yang bisa dikerjakan putranya dengan mandiri. Hal ini berdasarkan pengalaman beliau sendiri yang membuat Toru Kumon mengetahui bahwa siswa hanya bisa mendapatkan kemampuan akademik yang sesungguhnya jika maju sesuai kemampuannya.
Toru Kumon membuat soal-soal hitungan pada lembar kerja yang terpisah untuk Takeshi, dan materi-materi yang beliau beliau ciptakan sejak tahun 1955 menjadi contoh model untuk lembar kerja yang ada saat ini. Kemampuan Takeshi berkembang dengan cepat semenjak mengerjakan soal-soal selama 30 menit setiap hari yang diciptakan oleh ayahnya. Hasilnya, dia bisa mencapai diferensial dan integral kalkulus hanya beberapa bulan sebelum naik ke kelas enam. Setelah keberhasilan Takeshi, Toru Kumon mengundang beberapa anak di lingkungannya untuk datang dan belajar di rumahnya. Beliau membimbing mereka dengan cara yang serupa saat beliau membimbing Takeshi. Hasilnya, kemampuan akademik mereka meningkat dengan pesat. Melihat hal ini, Toru Kumon berkeingingan untuk mengembangkan potensi sebanyak mungkin anak dengan metode belajar beliau. Pada tahun 1958, beliau memutuskan untuk mendirikan kantor di Osaka dan membuka lebih banyak kelas Matematika.Sejak saat itu jumlah siswa Kumon terus meningkat. Untuk mencapai materi SMA dengan belajar mandiri, Toru Kumon bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa secara maksimal yang memungkinkan mereka untuk belajar pada tingkatan yang tepat untuk setiap individu siswa.
Anak-anak mempunyai potensi yang melekat padanya untuk berkembang. Dengan latihan membaca, menulis dan menghitung, siswa mengembangkan rasa percaya diri untuk belajar mandiri. Di Kumon kami menganggap pendidikan adalah mengembangkan kemampuan anak-anak untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang dan mewujudkan mimpi-mimpi serta tujuan hidup mereka. Lahir dari rasa cinta seorang ayah terhadap putranya, Kumon tidak terhalang oleh batasan bahasa, budaya ataupun sejarah. Semakin banyak orang yang mengetahui tentang manfaat Metode Kumon, maka Kumon akan menjangkau lebih banyak anak-anak di seluruh dunia.
2.3  Visi dan Misi Kumon
Visi :
Berkeinginan bahwa semua manusia berhak mendapat kesempatan untuk belajar dengan antusian, belajar dengan mandiri untuk mewujudkan target dan impiannya.
Misi :
Menggali kemampuan setiap individu, mengembangkan kemampuan, membentuk individu yang berbakat dan dapat dipercaya
2.4  Metode Kumon
Metode Kumon adalah metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa Kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.
2.5  Keistimewaan Kumon
1.      Kumon berbeda dengan kursus- kursus lain padaumumnya yang memberikan pelajaran secara sama rata kepada setiap anak, Kumon membimbing anak secara perseorangan sesuai dengan kemampuan akademik dasar yang baik dan potensinya dapat berkembangsecara maksimal.
2.      Kumon menggunakan bahan pelajaran yang materinyadisusun secara efektif, sistematis dan dalam step-step kecil (small step) sehingga anak tidak merasa kesulitan ketika naik ketingkat yang lebih tinggi. Bahan pelajaran Kumon juga senantiasa direvisi dari waktu ke waktu untuk mempermudah anak belajar.
3.      Di Kumon, anak belajar cara belajar yang benar(learning How to learn)sehingga tumbuh sikap belajar yang baik. Anak tidak menerima pelajaran secara sepihak dari pembimbing, melainkan dilatih untuk memahami dan mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri.
2.6  Strategi Pemasaran Kumon
Semakin ketatnya persaingan bisnis di bidang jasa, khususnya1emabaga bimbingan belajar, membuat Kumon harus menyusun strategiyang relevan dengan kondisi saat ini. Brand Kumon yang telah dikenaldibanyak negara merupakan salah satu keunggulan sendiri yang dimilikiKumon. Dengan penguatan brand di Indonesia melalui iklan di beberapa media, semakin memperkuat posisi brand Kumon, khususnya di Indonesia.
2.7  Analisa SWOT Kumon
1.      Strenght (keunggulan)
a.       Kumon merupakan lembaga bimbingan belajar yang berasal dari Jepang yang sudah berdiri di 48 Negara dengan jumlah siswa seluruhnya 4,6 juta siswa.
b.      Metode pembelajaran Kumon membimbing anak secara perseorangan sesuai dengan kemampuan akademik dasar yang baik sehingga potensinya dapat berkembang secara maksimal.
2.      Weakness (Kelemahan)
a.       Biaya pendaftaran dan iuran yang cukup tinggi
b.      Kumon tidak banyak melakukan promosi melalui media elektronik maupun media cetak sehingga banyak orang yang tiak mengetahui tentang metode Kumon
3.      Opportunity (Kesempatan)
a.       Lokasi kelas kumon biasanya dekat dengan perumahan sehingga mudah dijangkau
b.      Sebagian besar anak-anak yang ikut dalam program pembelajaran Kumon terus melanjutkan sampai ke tahap akhir. Membuktikan bahwa program yang diberikan Kumon dapat diterima dengan baik oleh anak-anak.
4.      Threats (Ancaman)
a.       Banyaknya freelancer yang menawarkan diri unruk menjadi guru privat anak-anak dengan harga yang jauh lebih murah.
b.      Adanya lembaga pengajaran dengan metode yang berbeda tetapi bergerak dibidang yang sama dan lembaga tersebut sudah berdiri lebih dahulu di Indonesia dibandingkan Kumon
2.8  Strategi Pemasaran Kumon
Dengan strategi pemasaran Coba Gratis, Kumon mencoba untuk memperkenalkan metode pembelajaran dan pendekatan yang berbeda dengan lembaga bimbingan belajar yang lain. Penggunaan strategi Coba Gratis ini terbukti efektif dalam menarik calon konsumen untuk mencoba metode pembelajaran Kumon.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi pemasaran coba gratis yang diterapkan Kumon terbuktiefektif dalam menarik konsumen karena ditunjang oleh beberapa faktor dan keunggulan yang dimiliki Kumon. Kumon di Indonesia, dan telah menjadi strategi pemasaran utama yang diterapkan secara berkelanjutan oleh Kumon.
Saran
Perlu evaluasi dan pembaharuan baik dari sistem, teknis serta pelaksanaan strategi coba gratis, sehingga strategi pemasaran coba gratis ini selalu relevan dengan kondisi saat ini.









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar